Rabu, 28 Desember 2011

Edan

Muda-mudi zaman edan
Isuk awan bengi onone mung podo dolan
Lanangan nggowo wedoan
Wedoan nggowo lanangan
Ngalor ngidul ngetan ngulon gandhengan tangan
Neng panggon sepi dikonconi setan
Setan ketemu setan dadi kesetanan
Nek wis kesetanan dadi ketagihan
Pancen zaman wis edan
Neng kos-kosan podo jaran-jaranan
Neng kontrakan podo ngos-ngosan
Neng lapangan nggelar koran podo bal-balan
Akeh perawan duwe momongan
Akeh perawan nggugurke kandungan
Akeh perawan kanggo bancaan
Edan...
Zaman wis edan
Sing edan tambah edan
Sing ora edan malah ngedan
Edan...
Zaman wis edan
Nek arep slamet ayo podo elingo maring Pangeran!

Selasa, 29 November 2011

D 14

Masih bersediakah kau menunggu kehadiranku menghiasi hari-harimu?
Masih maukah kau menahan rasa kantukmu untuk sekedar membaca kata-kata picisan dariku atau sekedar mendengar celotehan tak berguna yang keluar dari mulutku?
Masih betahkah kau memelihara bayang-bayang tentang diriku?
Padahal aku belum tentu serpihan tulang rusukmu.
          Aku tak tahu secara pasti seberapa banyakkah rasa penasaranmu kepadaku. Kau selalu hadir terlebih dahulu dalam forum antara kita berdua, kau yang lebih memperhatikanku dan aku? Kau tahu sendiri jawabannya. Masih maukah kau dekat-dekat denganku?
        Seandainya aku mau...aku akan langsung menyerobotmu, tidak akan aku biarkan laki-laki lain mendekatimu apalagi menyentuhmu. Tidak ada yang laki-laki lain yang berhak atas dirimu, kecuali aku. Itu jika aku mau.
         Sayang, aku tak mau seperti itu... Seharusnya kau tahu bagaimana prinsip hidupku walaupun aku tak banyak bicara denganmu, tak banyak bertemu denganmu, kau seharusnya bisa membaca apa yang tersirat dariku. Jika memang kau serpihan dari tulang rusukku.
          Maaf, sampai sekarang aku masih setia terhadap semua prinsip hidup yang aku buat tempo hari. Seharusnya kau sadari itu. Bersabarlah... Tanpa kau mintapun aku akan selalu ada disisimu, menjadi mitra kerjamu, menghiasi hari-harimu, menyayangi dan mencintaimu setelah kau halal bagiku.

Rabu, 19 Oktober 2011

Ketika Cinta Datang Menerpa

Detik berdetak menggertak
Terbesit sesosok makhluk
Mengitari peradaban samudra ini
Lama tak kutanggapi
       Melati hadir dengan sejuta bayang
       Mengujam derasnya deburan ombak
       Mengalahkan kencangnya terpaan angin
       Sayang..Lama tak ku tanggapi
Sekian lama melati pergi
Kini datang kembali
Mengisi hari sepi nan sunyi
Melati menghinggapiku lagi
        Tak akan ku lepas kesempatan ini
        Melati akan kujaga sampai mati
        Tak peduli ajal menanti
        Kan kubawa Melati kehadapan Illahi

Menanti Kekuatan atau Mempertahankan Kegelisahan

          Roda kehidupan terus berputar, dan pasti akan terus berputar sampai semuanya berakhir. Selanjutnya alam lain menanti dan membayangi langkah setiap manusia. Tak terkecuali diriku. Saat ini, aku masih tetap berdiri. Menatap semua gelora kehidupan yang kadang membuai kadang juga menghempas. Aku masih berada pada standing foot semua prinsip-prinsip hidup yang ku buat kala itu. Dimana hijau masih berkata pada hijau, merah masih berkata pada merah, dan seterusnya. Sayang, tak kusangka semua itu terguncang begitu hebat. Nyaris tak terkendali. Bagai tsunami, tornado, irene beserta kroni-kroninya. Itu semua bagaikan satu kesatuan waktu yang terus menghimpitku, terus sampai detik ini. Mempererat komunikasi dengan-Nya lalu diam. Mungkin itu bisa menjadi sebuah solusi.
        Kenikmatan beberapa haru yang lalu perlahan mulai menjauh. Kini hanya tangisan yang ku dengar. Orang-orang termenung sambil memijit-mijit kepala yang ku lihat. Bau asap rokok yang tercium dan gundah gulana yang ku rasakan. Aku pernah mendengar, dengan daun telinga sendiri jika dibalik kesulitan terdapat kemudahan. Setidaknya kata mutiara itulah yang berusaha ku pegang erat-erat saat ini.
          Aku tahu, yang ku alami saat ini tak terlalu sulit bagi sebagian orang dan tak terlalu mudah pula bagi sebagian orang lainnya. Untuk dilalui. Aku pun harus sadar bahwa yang aku alami saat ini adalah suatu prosedur yang sudah menjadi ketetapan-Nya terhadap jalan hidupku. Seharusnya aku malu kepada-Nya atas segala tingkah laku yang tidak sesuai syari’at-Nya. Sebaiknya aku tegar, berada pada standing foot yang ku buat sendiri dan takkan ku coba tuk ingkari.
           Bagiku, kekuatan itu tidak datang dengan sendirinya, kekuatan itu datang ketika kita menghampirinya. Kegelisahan bagiku bukan sesuatu yang pantas untuk dipertahankan, karena kegelisahan itu hilang ketika kita menghanghancurkannya.


Dua gunung serasa menghimpitku
            Menjepit dalam ketidakberdayaan
Ingin ku menjerit
Mulut masih terkunci
Pahit masih menjalar dalam raga ini
Pucat masih menggelayuti jiwa ini
            Aku ingin menangis
            Menumpahkan semuanya
            Aku ingin menangis
            Melampiaskan perih ini
Ahh..
Aku ini lelaki
Bukankah lelaki tak pantas untuk menangis
Ku coba tegar
Tenang
Mencoba membongkar
Hikmah dari semua ini

Selasa, 20 September 2011

Dia Tak Seelok Dulu

Kau yang elok
Mendeskripsikan setiap kegalauan
Memercikkan kedamaian
Jiwa yang terguncang
     Kau yang elok
     Mempromosikan aroma keburukan
     Menghembuskan nafas kebaikan
     Hati yang membusuk
Tapi..
Itu dulu
     Kau yang elok
     Kini telah berevolusi
     Tuntutan zaman atau tuntutan teman
     Aku tak mau mencampuri
    

Jumat, 17 Juni 2011

Tak Tergoda

Kau
Yang mewarnai hidupku
Memancarkan semua kebaikan
Bagi mereka yang tidak tahu
Membakar semangat yang terkoyak
Bagi mereka yang tidak banyak tahu
Mendinginkan emosi yang membara
Bagi mereka yang ingin tahu
Melukiskan merah jambu pada hati yang kosong
Bagi mereka yang sok tahu
Sayang
Aku tak tergoda
Sebab aku yakin Dia telah menentukan satu wanita terbaik untukku
Menyayangi dan mencintaiku
Tanpa maksud tertentu


Yk, 17-06-11

Kamis, 16 Juni 2011

Bensin Korek Api

Matahari masih membara
Mengisyaratkan kekuatannya kepada mendung
Ketika ular melintas didepanku
Betapa panjangnya bumi ini sehingga jalan tak berujung
Sedetik kemudian
Elang melayang diatas kepalaku
Betapa luasnya langit sehingga setiap makhluk berharap bisa terbang
Semenit kemudian
Kucing lewat disampingku
Betapa kerasnya hidup ini menciptakan musuh bagi setiap makhluk
Sejam kemudian
Aku terlelap
Saat terbangun kudapati ular, elang dan kucing
Mendorong mobil mewah milik tikus
Aku yakin mereka tak mampu
Mereka hanya butuh bensin dan korek api


Yk, 17-06-11

Beku

Bila aku banyak bergerak
Membuyarkan barisan semut yang sedang mengangkat gajah
Seandainya aku banyak bicara
Mengagetkan tikus yang sedang berdansa dengan kucing
Dan jika aku banyak menampakan diri
Mengganggu buaya yang sedang merayu gorila
Sebaiknya aku diam
Membeku bersama malam
Yang selalu sendiri


Yk,16-06-11