J...?
Petikan-petikan
gitar yang kumainkan terdengar katro. Banyak
kunci-kunci balok yang aku salin menjadi kunci-kunci biasa. Maklum, aku memang
tidak bisa memainkan kunci balok. Sebuah filosofi muncul secara tiba-tiba
ketika candaan seorang teman menusuk kalbu. “Hidup ini seperti bermain gitar. Ketika sulit memainkan kunci balok
maka sederhanakanlah dengan kuci biasa. Nikmat itu bukan soal bagaimana tapi
soal rasa.”
Menulis memang
job yang cukup menyebalkan bagiku
namun setiap malam kucoba paksakan. Tulis, tulis, dan tulis. Sampai kapan akan
terbiasa akupun tak tahu. Mungkin sampai lelah ini terasa manis.
Hari
ini, aku kembali pada niat awal melego revi.
Jalan kaki dari kos ke kampus ternyata cukup melelahkan. Terima kasih
teman, kamu telah menemaniku jalan kaki (untung saja ada seorang teman yang mau
menemaniku). Keringatku sampai mengguyur jasmaniku. Semoga saja banyak
butiran-butiran lemak yang tersesat dan tak tahu arah jalan pulang.
Balada
pengalaman praktik lapangan di mulai tadi siang. Ternyata menjadi komik itu
susahnya minta ampun. Aku saja yang terlalu pede.
Sebuah pelajaran berharga yang aku dapat hari ini semoga menjadi batu loncatan
esok hari.
Nice dream! : )
Yk, 25-03-13