Cinta Kasih Statistik
>
Malam
tadi sampai pagi ini, aku tak melihat purnama. Sedih rasanya, tak ada teman
berbagi. Hanya pada hujan, aku berserah meratapi malam minggu yang sepi.
Sendiri. Biarlah dia pergi, mencari tambatan hati lagi (mungkin). Walau hujan
selalu menemani, aku kan sabar menanti, (purnama datang lagi).
Meski
hujan datang silih berganti, tergeser oleh mentari, aku tetap berdiri di sini.
Bersama cinta yang suci, bergelut dengan hari, setia menunggu, (purnama datang
padaku). Berbagi malam dengan berbagai romantika dunia yang fana.
Purnama,
sampaikan salamku padanya. Sampaikan pula bahwa aku mengasihimu karenanya.
Jika
seiring hari berganti kau tak lagi kembali, aku pasti bersedih hati, dan
bertanya-tanya apakah salah diri ini. Andai kau tak mau muncul lagi, mendung
tak akan kukebiri, hujan tak akan kumaki, alam tak akan kucaci. Dan Tuhan tak
akan kukhianati.
Cinta
kasihku padamu tak akan terganti, tertanam subur di lubuk hati, hingga ajal
menanti. Purnama, tetap menjadi bagian diri ini. Walau sepi, sendiri, lara
hati, tak terobati. Aku tak peduli.