Sabtu, 25 Mei 2013


Cinta Kasih Statistik >
                Malam tadi sampai pagi ini, aku tak melihat purnama. Sedih rasanya, tak ada teman berbagi. Hanya pada hujan, aku berserah meratapi malam minggu yang sepi. Sendiri. Biarlah dia pergi, mencari tambatan hati lagi (mungkin). Walau hujan selalu menemani, aku kan sabar menanti, (purnama datang lagi).
                Meski hujan datang silih berganti, tergeser oleh mentari, aku tetap berdiri di sini. Bersama cinta yang suci, bergelut dengan hari, setia menunggu, (purnama datang padaku). Berbagi malam dengan berbagai romantika dunia yang fana.
                Purnama, sampaikan salamku padanya. Sampaikan pula bahwa aku mengasihimu karenanya.
                Jika seiring hari berganti kau tak lagi kembali, aku pasti bersedih hati, dan bertanya-tanya apakah salah diri ini. Andai kau tak mau muncul lagi, mendung tak akan kukebiri, hujan tak akan kumaki, alam tak akan kucaci. Dan Tuhan tak akan kukhianati.
                Cinta kasihku padamu tak akan terganti, tertanam subur di lubuk hati, hingga ajal menanti. Purnama, tetap menjadi bagian diri ini. Walau sepi, sendiri, lara hati, tak terobati. Aku tak peduli.